TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftahul Akhyar berharap warga NU mendukung Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar, yang berniat mencalonkan diri sebagai wakil presiden dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019. "Pencalonan Cak Imin (sapaan Muhaimin) harusnya menjadi kesempatan emas bagi warga NU untuk menampilkan kader terbaiknya," kata Kiai Miftah dalam silaturahmi ulama Nusantara di Pondok Pesantren Progresif Bumi Sholawat, Lebo, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu, 31 Maret 2018.
Dikutip dari siaran pers, Ahad, 1 April 2018, Miftah mengatakan, sebagai ormas terbesar, berbagai terobosan dan pernyataan NU selama ini selalu ditunggu-tunggu masyarakat. “Sesudahnya pasti berdampak,” ujarnya.
Baca:
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar Ditunjuk ...
Pengamat Sebut Muhaimin Iskandar Terlalu ...
Karena itu, Miftah menilai perlu ada wadah yang lebih besar untuk menciptakan dampak yang lebih luas, yakni posisi presiden ataupun wakil presiden.
Para kiai, kata Miftah, mengatakan Cak Imin adalah kader NU yang mungkin bisa dijual untuk calon wakil presiden (cawapres). “Sebetulnya kami bukan ingin cawapresnya, tapi capresnya sekalian," ucapnya.
Baca:
Muhaimin Iskandar Tetap Optimis Dipilih Jokowi ...
Muhaimin Iskandar: Berita Langit Hampir Pasti ...
Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Jannah, Surabaya, ini mengatakan tak elok bila NU yang notabene mayoritas justru selalu "ketinggalan kereta" di ranah politik. "Selama ini, kita (NU) selalu ketinggalan sepur (kereta) terus,” tuturnya.
NU, kata Miftah, selalu membuat terobosan, langkah-langkah yang menguntungkan ke depan, tapi tak berlanjut. “Orang lain yang justru riyoyoan (menikmati)," katanya.